Thursday, June 3, 2010

Karakuri, Robot Jepang dari Zaman Edo (1603-1868)

Kecintaan Jepang akan robot berasal dari sejarah 'Karakuri Ningyo'. Sekarang ada beberapa ketertarikan dari luar mengenai kerajinan Karakuri Ningyo, dan bagaimana pengaruhnya terhadap teknologi dan seni.

Karakuri Jepang memanfaatkan bentuk boneka, gerakannya tak jelas tapi memiliki makna untuk menggambarkan tingkat emosi. Ada tiga jenis Karakuri, antara lain: 'Karakuri Butai' adalah Karakuri yang digunakan dalam teater, kedua: 'Karakuri Zashiki' adalah jenis karaguri kecil yang dapat dimainkan di dalam ruangan dan terakhir 'Karakuri Dashi" ditampilkan di kayu terapung saat perayaan keagamaan. Karakuri dengan kecanggihanya, keanggunanya muncul di perayaan keagamaan, dipentaskan untuk menampilkan kembali legenda dan mitos-mitos tradisional serta menghibur masyarakat mereka.

"Karakuri" dalam berbagai hal diterjemahkan sebagai "automata" atau "boneka mekanik" (walaupun tidak semua perangkat karkuri diberi bentuk manusia). Bagaimanapun, kata diatas juga memiliki arti "menggoda atau trik atau kejutan". Hal ini karena mekanisme yang didukung automata ini umumnya disembunyikan atau disamarkan, dimana dapat memberikan mereka sebuah kualitas hiburan yang sakral.

Seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah ini, sebuah keluarga dalam masa Edo dihibur oleh berbagai pertunjukan boneka mekanik. Sosok karakuri mungil di latar depan dari panel sebelah kanan adalah yang paling terkenal, dia disebut dengan “boneka-menyajikan teh". Didukung oleh peralatan pegas dan berisi keseimbangan mekanisme di lengan, boneka itu bisa memegang secangkir teh dan bergerak maju ke arah tamu, yang akan menerima teh. Mengangkat cangkir dari tangan boneka itu, akan menyebabkan perangkat berhenti bergerak maju. Kemudian tamu akan minum teh dan mengembalikan cangkir kosong kepada boneka itu. Berat kurang dari cangkir kosong akan menyebabkan boneka itu berbalik 180° dan bergerak kembali ke tuan rumah, sebuah fasilitasi yang ramah dan menarik antara tuan rumah dan tamu.

Zaman Edo (1603-1868) menandai sekitar 250 tahun di mana Jepang benar-benar terisolasi dari seluruh dunia. Dan selama periode ini, warisan budaya Jepang yang unik tidak tersentuh dari pengaruh luar. Namun ada beberapa perdagangan kecil yang terjadi seperti dengan Cina dan Belanda, walaupun keduanya tetap tidak bisa berlabuh ke pelabuhan Nagasaki. Soghun Tokugawa, yang memerintah Jepang selama zaman Edo, memberi pengawasan ketat tidak hanya terhadap perdagangan luar negeri, tetapi juga penduduk lokal, Namun periode ini terlihat meningkatnya kesejahteraan di antara warga kota dan kelas-kelas pedagang. Karena peningkatan kesejahteraan keinginan untuk hidup mewah dan keinginan masyarakat mendapatkan hiburan yang menarik, menyebabkan kebudayaan karakuri pun berkembang pesat pada masa ini.

Awal tahun 1551 para misionaris Portugis sudah membawa jenis jam Eropa ke Jepang, ini adalah seratus tahun sebelum pembatasan perdagangan yang paling ketat diperkenalkan. Tapi bagaimanapun sesuatu yang aneh dan menarik pada jam mekanik ini terjadi, sistem waktu Jepang yang sudah ada berbeda dengan sistem waktu Eropa. Mekanisme jam ini sudah ketinggalan jaman kemudian dieksplorasi menjadi jam baru dan disesuaikan dengan sistem waktu Jepang, pegas mekanik dan interaksi pendukung jam-jam ini juga dihukum penggunaan lebih aneh karena mereka menjadi teknologi yang didukung beberapa karakuri paling populer.

Karakuri Ningyo, dibuat selama zaman Edo (1603-1867) dan Karakuri ini mampu mempraktekan semua jenis aktivitas seperti: menyajikan teh, menembak atau berjalan menuruni tangga.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

0 comments:

Post a Comment