Tuesday, June 15, 2010

Brokoli Dapat Hentikan Penyebaran Kanker Payudara

Menurut temuan sejumlah ilmwan, brokoli dapat menghentikan penyebaran kanker payudara.

Para peneliti menemukan bahwa komponen dalam brokoli yang disebut sebagai sulforaphane dapat membunuh sel kanker dan mencegah berkembangnya tumor baru.

Seperti dilansir DailyMail, Prof. Duxin Sun dari Universitas Michigan mengatakan, "Sulforaphane sebelumnya telah dipelajari untuk efek kanker, namun penelitian ini menunjukkan bahwa manfaatnya dalam menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

"Penemuan baru ini menunjukkan adanya potensi sulforaphane atau sari brokoli pada pencegahan atau pengobatan kanker dengan mentargetkan sel-sel kanker kritis."

Hasil penelitian pada tikus dan pembiakan sel telah diterbitkan pada Clinical Cancer Research edisi 1 Mei.

Kemoterapi yang dilakukan selama ini, tidak dapat melawan sel induk kanker, yang terus membesar dan berkembang. Para ilmuwan meyakini, melenyapkan sel induk kanker adalah kunci untuk mengendalikan kanker itu sendiri.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tikus yang terkena kanker payudara dengan menginjeksikan berbagai konsentrat sulforaphane dari ekstrak brokoli.

Para ilmuwan kemudian mempelajari berapa banyak sel kanker induk pada tumor tersebut. Langkah ini menunjukkan penurunan tajam pada populasi sel kanker setelah diobati dengan sulforaphane, dengan efek yang sangat kecil pada sel-sel normal.

Kemudian sel kanker tikus itu diterapi dengan suforaphane dan tidak menimbulkan tumor baru.

Para peneliti kemudian menguji sulforaphane pada sel kanker payudara manusia pada laboratorium, hasilnyapun mengalami penurunan serupa pada sel induk kanker.

Penulis, Dr. Max Wicha mengatakan, "Penelitian ini menunjukkan adanya pengobatan baru yang potensial yang dapat dikombinasikan dengan senyawa lain untuk membunuh sel induk kanker payudara.

"Mengembangkan perawatan secara efektif untuk menghentikan populasi sel induk kanker sangat penting."

Hasil menggunakan konsentrat sulforaphane dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan hanya mengkonsumsi brokoli.

Penelitian sebelumnya, menunjukan konsentrasi yang dibutuhkan pada dampak kanker dapat diserap oleh tubuh dari ekstrak brokoli, namun efek samping tidak diketahui. Sedangkan ekstrak yang tersedia dalam bentuk kapsul sebagai suplemen, konsentrasinya tidak teratur dan bervariasi.

Karya ini belum diuji pada pasien dan pasien tidak dianjurkan untuk menambah suplemen sulforaphane pada diet mereka saat ini.

Para ilmuwan sedang berupaya mengembangkan metode untuk mengekstrak dan mengawetkan sulforaphane. Akan dikembangkan pula suatu uji klinis guna menguji sulforaphane untuk mencegah dan mengobati kanker payudara.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

0 comments:

Post a Comment