Wednesday, June 16, 2010

Tips Sukses Menyusui

Talkshow AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) dalam Breastfeeding Fair 2010 yang bertajuk “Tips Sukses Menyusui” yang digelar AIMI di FX Lifestyle X’nter, Jakarta (16/5) dihadiri puluhan orang dan dimeriahkan oleh kehadiran bintang tamu Sigi Wimala dan Yenny Wahid. Dalam acara talkshow interaktif tersebut ibu Mia Sutanto, SH, LL. M, Ketua AIMI dan Konselor Laktasi dibantu moderator ibu Nia Umar (Wakil Ketua AIMI), memaparkan tips-tips sukses menyusui. Berikut adalah kiat-kiatnya:

Memilih Rumah Sakit Sayang Bayi, Laksanakan Inisiasi Menyusui Dini

Menurut beliau, sebaiknya seorang calon ibu memulai untuk mempersiapkan keberhasilan menyusui sejak ia masih mengandung, yaitu dengan cara shopping (mencari) “rumah sakit bersalin yang sayang bayi”. Karena tidak semua rumah sakit menerapkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan rawat gabung ibu dan bayi selama 24 jam (kamar ibu dan kamar bayi tidak dipisah). Pilihlah tenaga kesehatan, baik dokter kandungan dan dokter anak, yang pro-ASI dan memiliki pengetahuan mengenai ASI, yang terbaik apabila dokter anak tersebut juga seorang konselor/konsultan laktasi, atau bekerja sama dengan seorang konselor/konsultan laktasi.

Syarat IMD adalah ibu dan bayi dalam keadaan stabil dan tidak ada kegawatdaruratan. Baik kelahiran normal maupun sesar atau bahkan kembar, ibu dan bayi bisa melaksanakan IMD. IMD Mengurangi angka kematian bayi baru lahir (22%) dan balita (8,8%). Sejak masih hamil, jangan lupa minta dokter kandungan Anda untuk melaksanakan IMD saat kelahiran bayi nanti, jangan biarkan bayi dibawa pergi dari Anda sebelum diberi ASI pada saat baru dilahirkan.

IMD adalah bayi mulai (inisiasi) menyusui sendiri setelah lahir (dini) dengan menengkurapkan bayi, membiarkan kontak kulit ibu-bayi setidak-tidaknya satu jam atau sampai menyusui pertama selesai. ASI ibu baru melahirkan disebut kolostrum, nutrisi emas yang sangat dibutuhkan bayi baru lahir, karena banyak mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dan membuat daya tahan tubuhnya kuat.

Karena menurut ibu Mia, bayi yang baru lahir ususnya masih bolong-bolong, belum sempurna, sehingga bila diberi benda asing seperti susu formula apalagi dalam jumlah yang banyak, bisa mengakibatkan muntah, atau bisa memicu alergi dan infeksi lambung. Makanan prelacteal adalah cairan yang diberikan kepada bayi sebelum “ASI keluar”. Bahaya pemberian makanan ini: (1) Menggantikan kolostrum: (a) resiko lebih tinggi terkena infeksi, (b) resiko lebih tinggi terkena alergi dan intoleransi, dan (2) Mengganggu proses menyusui: (a) bayi kenyang, (b) bingung puting – kesukaran melekat, (c) bayi lebih sedikit menyusu, (d) lebih sukar memantapkan menyusui.

Yang paling dibutuhkan bayi baru lahir adalah kolostrum (ASI ibunya sendiri). Menurut dokter anak Asti Praborini, Sp.A, IBCLC yang juga hadir dalam seminar tersebut menjelaskan bahwa lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng (gundu) sehingga daya tampungnya juga kecil, oleh karenanya ibu tidak usah khawatir bila kolostrum (ASI pertama)nya hanya sedikit, karena memang kebutuhan bayi baru lahir juga sedikit. Seiring bertambahnya hari, maka ukuran lambungnya membesar, demikian pula produksi ASI Ibu.

IMD sangat penting karena pada saat melaksanakan IMD, terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi. Mengapa kontak kulit ibu dan bayi begitu penting? Karena dada ibu adalah tempat yang paling bagus untuk bayi baru lahir agar terhindar resiko hypothermia, mengurangi stress bayi, membuatnya lebih tenang, pernafasan dan detak jantung lebih stabil. Bayi juga mendapat manfaat kontak dengan bakteri baik yaitu lactobacilus protectus yang ada pada kulit ibunya yang baru melahirkan, yang berguna untuk daya tahan tubuhnya. Bagi ibu, sentuhan bayi merangsang hormon oksitosin (Hormon “cinta” ibu kepada bayinya), yang merangsang produksi ASI. Tanpa dibantu, bayi baru lahir yang diletakkan di dada ibu dapat merangkak sendiri mencari putting susu ibunya dan mulai menyusu sendiri, momen ini adalah saat-saat yang paling membahagiakan ibu.

Standar Emas Nutrisi Bayi

IMD merupakan Standar emas nutrisi bayi pertama. Standar emas nutrisi bayi yang kedua adalah pemberian ASI eksklusif mulai dari lahir sampai 6 bulan, TANPA tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi tidak membutuhkan cairan atau makanan apapun pada 6 bulan pertama kehidupannya. Dia hanya butuh ASI ibunya. Ibu Mia juga menggarisbawahi pentingnya menyusui di malam hari, saat bayi merasa lapar (biasanya ditandai dengan menangis). Ia menjelaskan bahwa komposisi ASI malam berbeda dengan ASI siang, dimana ASI malam mengandung lebih banyak nutrisi lemak yang membantu bayi meningkatkan berat badan dan perkembangan otak yang maksimal, membuatnya pintar. Penelitian lebih lanjut juga memaparkan bahwa komposisi ASI malam mengandung lebih banyak hormon penenenang yang membantu bayi tidur lelap, yang bermanfaat juga untuk istirahat ibu yang cukup. Para ilmuwan menemukan tiga nukleotida di dalam ASI (adenosine, guanosine dan uridene) yang berperan menggerakan atau mengistirahatkan sistem saraf pusat, membuat bayi tenang dan tidur. Komposisi ASI yang berubah-ubah selama 24 jam yang sesuai kebutuhan ini tidak bisa disamai dengan susu formula manapun.

Standar emas nutrisi bayi selanjutnya adalah pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) berkualitas bila bayi sudah berusia 6 bulan. Sedapat mungkin dibuat sendiri/makanan rumahan (home made) jangan pakai yang instan. Sementara, pemberian ASI Diteruskan sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih. Hasil penelitian menunjukkan: IMD + ASI Eksklusif + MPASI berkualitas + ASI sampai 11 bulan = menyelamatkan sekurangnya 27.8 kematian balita di Indonesia, dan menghemat pengeluaran akibat pembelian susu formula (contoh: pengeluaran untuk 1 kaleng susu formula 900 gr selama 6 bulan: @ Rp. 150.000 x 4 kaleng x 6 bulan = Rp. 3.600.000). Dengan ASI, pengeluaran sangat berkurang, bayipun jarang sakit sehingga tidak harus sering sering ke dokter dan membuat khawatir ibu (terutama bagi ibu bekerja).

Percaya Diri, Dukungan dan Komitmen

Ketika ibu sudah membulatkan tekad untuk memberikan standar emas kepada buah hatinya, maka langkah pertama adalah percaya diri, dengan memperkaya ilmu tentang ASI, yang dapat ditambah dengan banyak membaca buku, majalah, koran, internet, , mengikuti seminar, talkshow, dan lebih baik lagi bila bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti kelas edukasi. Di AIMI, para calon ibu bisa belajar bagaimana caranya agar sukses menyusui, posisi menyusui yang tepat, cara menghindari bingung puting pada bayi, cara memerah dan menyimpan ASI agar tetap terjaga kualitasnya (ada guidelinesnya), cara membuat dan resep-resep MPASI homemade berkualitas dan gizi berimbang.

Langkah kedua adalah dukungan keluarga dan lingkungan. Carilah atau ciptakanlah lingkungan yang akan mendukung kegiatan ibu untuk menyusui bayi, dimulai dengan suami, orangtua, mertua, keluarga besar, teman, rekan kerja/kantor, dan yang paling penting adalah Dukungan Sesama Ibu Menyusui, seperti bergabung dalam support group ibu-ibu menyusui dimana disana terdapat banyak ibu yang saling bertukar pengalaman dan tempat bertanya seputar ASI (dibantu moderator para konsultan ASI AIMI). Tanpa dorongan dan support, seseorang bisa kehilangan harapan, dan keyakinan oleh karenanya dukungan sangatlah penting.

Jika edukasi dan dukungan sudah didapat secara maksimal sehingga ibu percaya diri untuk menyusui, maka langkah kedua adalah memantapkan komitmen. Terutama bagi ibu bekerja, mulai stok ASI perah (ASIP) sejak bayi sudah dilahirkan (jangan menunggu cuti melahirkan selesai). Bagi ibu yang tidak bekerja, stok ASIP juga diperlukan agar suatu saat ada acara di luar rumah yang tidak bisa membawa bayi, masih punya persediaan. ASIP di rumah Yang perlu diingat adalah produksi ASI berdasarkan supply dan demand, semakin banyak disusui/diperah, semakin banyak ASI dihasilkan. Meskipun ibu bekerja, banyak sekali ibu-ibu di AIMI yang berhasil memberikan ASI tanpa bantuan susu formula selama 2 tahun. AIMI juga dengan senang hati berbagi pengalaman, karena memiliki program AGTO (Aimi Goes To Office), dimana mereka dapat diundang ke kantor-kantor Anda dan berbagi pengalaman tentang keberhasilan menyusui. Untuk mengundang AIMI ke kantor Anda, silakan hubungi AIMI di no. telepon (021)-72787243. Pada akhir acara, Mia Sutanto, menyimpulkan bahwa keberhasilan seorang ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif pada bayi-nya sangat bergantung pada 3 hal, yakni komitmen dari diri sendiri, informasi dan pengetahuan yang cukup terhadap kegiatan menyusui, serta yang tak kalah pentingnya, adalah dukungan dari berbagai macam pihak seperti keluarga, pemerintah dan masyarakat umum.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

0 comments:

Post a Comment